» » » » Perokok Berat Lebih Berisiko Punya Perut Buncit

Perokok Berat Lebih Berisiko Punya Perut Buncit

Penulis By on Jumat, 21 Agustus 2015 |


Merokok berhubungan dengan penurunan berat badan secara keseluruhan. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa kebiasaan merokok cenderung mendorong lemak menjadi terpusat ke bagian perut.

Banyak perokok menjadikan alasan berat badan sebagai alasan tidak berhenti merokok. Kebanyakan mereka berpikir bahwa ketika berhenti merokok, maka akan cenderung memakan camilan sebagai pengganti rokok. Namun para ilmuwan di University of Glasgow menemukan para perokok memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan perut buncit dibanding non-perokok.

Profesor Naveed Sattar, dari the Institute of Cardiovascular and Medical Sciences mengatakan salah satu penghalang untuk berhenti merokok adalah perokok takut berat badannya akan naik. Namun walaupun merokok mengurangi berat badan secara keseluruhan, justru lemak akan terdorong dan lebih ke daerah pusat.

 "Akibatnya, lingkar pinggang pun akan lebih besar," papar Profesor Sattar yang juga pemimpin penelitian, 
Dalam studi ini, para peneliti menganalisis 29 penelitian yang melibatkan hampir 150.000 peserta. Penelitian tersebut berisi data tentang kebiasaan merokok, berat badan dan lingkar pinggang mereka. Hasil analisis menunjukkan variasi genetik pada beberapa perokok yang dikaitkan dengan peningkatan jumlah rokok yang dikonsumsi.

Kemudian, lebih rendahnya Body Mass Index (BMI). Ditemukan pula bahwa merokok berat bisa mengakibatkan penurunan BMI. Namun data yang diterbitkan dalam the BMJ Open Journal, justru menunjukkan bahwa BMI pada perokok berat lebih rendah serta lingkar pinggangnya yang lebih tinggi dibandingkan non-perokok.
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya